Kisah Sunan Kudus yang Berhasil Menyembuhkan Wabah Penyakit di Arab

Written By Unknown on Senin, 14 Desember 2015 | 13.22


Kisah Sunan Kudus yang Berhasil Menyembuhkan Wabah Penyakit di Arab



Masjid Menara Kudus ini menjadi salah satu peninggalan Sunan Kudus yang sangat vital. Menara Kudus yang kini menjadi simbol Kabupaten Kudus, dahulu kala pernah juga menjadi pusat dakwah penyebaran Islam oleh Syekh Ja’far Shadiq atau akrab dipanggil Sunan Kudus, selain itu menara tersebut kini menjadi symbol makam Sunan Kudus itu sendiri, dan Masjid yang terletak di kompleks Menara Kudus tersebut sebenarnya bernama Masjid Al Aqsa. Nama itu dibuktikan pada tulisan yang terdapat di bagian depan masjid.
Dikutip dari buku Jejak Wali dan Ziarah Spiritual terbitan Kompas, dalam mihrab masjid tersebut terdapat inkripsi dalam bentuk batu bertulis yang terletak di atas mihrab menggunakan huruf dan bahasa Arab. Isinya tentang pendirian masjid Menara pada tahun 956 H atau 1549 M oleh Ja'far Shadiq (Sunan Kudus).
Mengenai batu tersebut, ada cerita unik yang masih melekat dikalangan masyarakat Kudus.
Diceritakan bahwa dahulu kala saat Sunan Kudus sedang menunaikan Ibadah Haji dan bermukim di sana , terdapat wabah penyakit aneh yang menyerang penduduk daerah tersebut.
Kemudian pemerintah sekitar mengadakan Sayembara bahwa sanya siapa saja yang dapat mengusir wabah penyakit dan menyembuhkan penduduk yang terkena penyakit akan diberikan imbalah yang sangat besah nilainya.
Akhinya semua tabib sampai ahli agama pun mengikuti sayembara tersebut. Namun tak satupun dari mereka yang berhasil melakukannya.
Akhirnya mereka pun meminta pertolongan kepada Sunan Kudus karena kemungkinan wabah itu terjadi sebab mereka mengolok-olok Sunan Kudus yang pada saat itu terkena penyakit kudis.
Sunan Kudus pun menyanggupi permintaan penduduk untuk mengusir wabah tersebut.
Dengan hati tulus tanpa mengharap imbalan Sunan Kudus meminta dan berdoa kepada Sang Kholik yang maha welas asih.
Akhirnya wabah itu pun bisa dihilangkan oleh Sunan Kudus. Atas jasa Beliau, Sunan Kudus diberi hadiah oleh Amir dari Arab, namun Sunan Kudus malah menolak. Beliau justru meminta sebuah batu sebagai kenang-kenangan yang akhirnya akan dijadikan peringatan pendirian masjid Al- Aqsa, Sunan Kudus.
Jika diperhatikan dengan teliti, akulturasi budaya antara Hindu dan Islam sangat kental di kawasan Menara Kudus. Karena konon daerah tersebut dulunya merupakan daerah pemeluk Hindu.
Sunan Kudus dalam membangun tempat dakwah pun mengakulturasi antara Islam dan Hindu agar penduduk setempat waktu itu tak merasa enggan. Itu merupakan salah satu  strategi dakwah Sunan Kudus dalam mensyiarkan Islam.




Akan tetapi mengenai bangunan Menara Kudus itu sendiri, terdapat  perbedaan pendapat. Menurut GF Pijper dalam tulisan The Minaret in Java bahwa menara tersebut mempunyai bentuk yang mirip dengan Menara Kul-Kul di Bali. Menurutnya, menara tersebut bukanlah bangunan asli Sunan Kudus, akan tetapi bentuk bangunan candi Hindu yang kemudian digunakan dan disesuaikan penggunaannya menjadi menara sebagai tempat adzan.
Sementara menurut ahli purbakala HJ Krom menyebutkan bahwa menara tersebut asli bangunan Sunan Kudus. Tak adanya ragam hias makhluk hidup pada menara tersebut menjadi pertanda, karena memang dalam Islam cenderung menghindari penggambaran makhluk hidup yang biasanya ada pada candi-candi pada umumnya.
Hingga kini kawasan Menara Kudus dan makam Sunan Kudus tak pernah sepi dari para peziarah yang dating dari berbagai wilayah di Indonesia.


Subhanalloh, semoga Alloh SWT selalu memuliakan beliau dan para Wali lainnya, amin...
Semoga bermanfaat... :-) 






Baca juga  >>>   Sejuta Kisah Wali Sanga, Sunan Bonang - Alat Musik Tradisional Membuat Orang Masuk Islam Suka Rela


Baca juga  >>>   Pemuda dan Pohon Besar


















cerita walisongo sunan kalijaga
               

sejarah singkat walisongo

cerita walisongo lengkap
               

sejarah walisongo dan gambarnya

artikel walisongo
               

kumpulan kisah wali songo

sejarah walisongo lengkap
               

kisah wali songo sunan gunung jati
Share this article :

5 komentar:

Followers

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.